BOCAH MALANG DI RANJANG USANG

BOCAH MALANG DI RANJANG USANG
KARYA TRISNAWAN
(sumber foto: AcehNews.Net)

Matanya hampir mengerdip berbarengan dengan degup jantungnya
Nafas itu seperti memburu waktu yang seram merajangnya
Diatas sana menggelantung angan dengan menunggui  sukma yang hampir putus asa
Perlahan ia membalikkan mujur tubuhnya sambil berdoa: "Tuhan, adakah engkau di atas sana?"
Lafal itu memang tak terbaca melalui kamit bibirnya. hanya lewat perih tatap matanya, ia menghiba; menghamba sepenuhnya. Ia hanya sanggup menyakini bahwa  Tuhan mencipta semesta dengan cuma-cuma tapi tak pernah ada yang sia-sia
Ia menyadari kejanggalannya. Ia tak mengingkarinya. Dan jika kelak ia mati, ia sudah memohon kepada Tuhan untuk dibaringkan, diambin, di tengah-tengah sepoi taman surga

Comments